Serang, Sorot News
Kepala Bulog Subdivre Serang, Budi Setiawan memastikan, rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan berpengaruh terhadap harga beras dipasaran. “Kalau panen begini kenaikan harga BBM tidak akan berpengaruh. Kalaupun kenaikan BBM berpengaruh pada kenaikan ongkos angkut padi, dan itupun hanya sedikit,”katanya.
Saat ini, kata Budi kepada Sorot News (12/3) lalu lingkungan kantor kerjanya, sudah ada sejumlah wilayah yang panen, seperti di Pontang dan Sawah Luhur. Selain itu, katanya, pada akhir Maret hingga April mendatang juga akan ada panen besar disejumlah wilayah yang menjadi sentra pertanian, seperti di Panimbang dan Malingping. “Karena barang banyak, maka akan semakin murah. Di Jabar saja harga beras sudah turun, karena disana juga panen,” jelas Budi.
Budi juga menjelaskan, sebelum ada rencana kenaikan harga BBM, harga Gabah Kering Panen (GKP) adalah Rp.4.200,- per Kg. Saat ini, jelasnya seperti dilansir banten raya post hari ini 12 maret, harga GKP sudah turun menjadi 3.400,- per Kg. Sementara ongkos angkut padi diperkirakan hanya sebesar Rp.100,- per Kg.
“Makanya kami memperkirakan harga beras hanya akan berkisar antara Rp.6.200,- sampai Rp.6.400,- per Kg. Jika ada lonjakan harga beras di Banten, itu hanya kenakalan oknum pedagang saja. Karenanya, kami akan mengawasi harga dipasaran,”ujarnya.
Jika-pun kenaikan harga beras terjadi, lanjut Budi, Bulog tidak akan secara langsung menggelar Operasi Pasar (OP) sebelum harga beras yang ada dipasaran melebih Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni sebesar Rp.6.600,- per Kg. “Kalau harga dipasaran lebih tinggi Rp.600,- hingga Rp.8.00,- per Kg, baru kami gelar OP,” pungkasnya. *Tazwin*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar